Sri Sukmawati, Wiwik Yunarni, Gusfan Halik
(Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember)
ABSTRACT: Data debit aliran mempunyai peranan penting dalam pengelolaan dan pengembangan sumberdaya air di sungai. Data debit aliran harus tersedia secara tuntut waktu (time series) dan akurat, sehingga tidak diperkenankan ada periode kosong. Oleh karena itu diperlukan suatu model yang dapat merekonstruksi atau memperkirakan debit aliran periode kosong tersebut secara stokastik. Salah satu pendekatan model time series adalah model ARIMA. Model ARIMA yang dikembangkan oleh Box dan Jenkins merupakan model peramalan data time series dengan melakukan identifikasi parameternya. Pada penelitian ini, model ARIMA diterapkan untuk peramalan debit aliran Sungai Bedadung. Data debit aliran diambil dari stasiun duga air Rawatamtu dengan periode pengamatan tahun 1990 – 2007. Data periode tahun 1990 – 2004 digunakan untuk identifikasi dan estimasi parameter model (kalibrasi). Sedangkan data periode tahun 2005 – 2007 digunakan untuk verifikasi model. Dari parameter model ini menunjukkan bahwa pola data time series nonstationer dan seasonal selama 12 bulan. Data time series nonstationer ini diubah menjadi time series stationer dengan bentuk transformasi yang dipilih adalah d = 1 dan D = 1. Dari running model ARIMA (1,1,1)(1,1,1)12 dengan paramater model AR (1) =0,6326 ; MA (1) = 0.9227 ; AR (1) = -0.1743 ; MA (1) = 0,7965 menunjukkan bahwa model ARIMA tersebut sudah cukup memadai. Dari hasil verifikasi menunjukkan bahwa model ARIMA (1,1,1)(1,1,1)12 ini memberikan hasil yang memuaskan. Oleh karena itu model ini dapat digunakan sebagai alternatif pembangkitan atau peramalan debit aliran di Sungai Bedadung.
Keywords: debit aliran bangkitan, ARIMA
DOWNLOAD NASKAH LENGKAP:
ZIDDU:
SEMOGA BERMANFAAT